Baru-baru ini Sosro mengeluarkan Joy Tea Green, inovasi terbaru teh hijau dalam kemasan botol. Secara jelas terlihat bahwa Joy Tea Green sengaja dimaksudkan untuk melawan produk-produk dalam kemasan botol. Seperti misalnya Frestea kemasan botol. Memang, selain dalam kemasan botol plastik, Frestea Green telah lama dikemas dalam botol.
Sosro ternyata cukup paham bahwa pasar untuk minuman dalam kemasan botol tidaklah kecil. Pasar ini banyak terbentuk dari pedagang-pedagang eceran pinggir jalan dan konsumen yang bersifat praktis. Artinya, konsumen yang ingin kemudahan dalam mendapatkannya dan mengkonsumsinya saat itu juga.
Tentunya, bila strategi penetrasi Sosro cukup ampuh, maka Frestea harus hati-hati. Karena, bukan tidak mungkin market share yang telah dikuasai saat ini akan tergerus oleh Joy Tea Green.
Berdasarkan riset yang dilakukan MARS, teramati market share untuk produk-produk yang sangat familiar di benak konsumen. Hasilnya, sebagian besar (51,9%) pasar dikuasai Nu Green Tea dari ABC President. Kemudian posisi berikutnya diraih Frestea Green (Coca-cola) dengan market share sebesar 22,5%, Sosro Green Tea (16,8%), Zestea dari grup 2 Tang sebesar 8,6%, dan Yeo’s sebesar 0,2%.
Menariknya, Sosro mapun Coca-cola yang sejak lama telah dikenal kemampuannya untuk urusan saluran distribusi minuman di Indonesia ternyata masih kalah oleh Nu Green Tea. Padahal, saat ini Nu Green Tea hanya tersedia dalam kemasan botol plastik. Lalu, apakah Sosro dengan Joy Tea Green dalam kemasan botolnya mampu mengambil pangsa pasar dari Frestea Green maupun Nu Green Tea?
Ternyata, penguasaan market share ini berbanding lurus dengan Top of Mind dari iklan masing-masing produk. Sedangkan, dari sisi kualitas, konsumen menjawab hampir sama kualitasnya. Ini menunjukan bahwa faktor iklan sangat berperan dalam menciptakan awareness dan market share yang besar.
Untuk itu, bila Sosro ingin Joy Tea Green mampu meraih awareness yang besar, maka tidak hanya inovasi kemasan botol yang perlu dilakukan, tetapi juga strategi komunikasi melalui iklan harus benar-benar ampuh. Dengan begitu, maka peningkatan awareness konsumen terhadap Joy Tea Green akan berimbas pada penguasaan market share Joy Tea Green yang semakin besar.***
Tulisan ini dibuat untuk MARS Newsletter edisi 2 tahun ke-1 2008
Sosro ternyata cukup paham bahwa pasar untuk minuman dalam kemasan botol tidaklah kecil. Pasar ini banyak terbentuk dari pedagang-pedagang eceran pinggir jalan dan konsumen yang bersifat praktis. Artinya, konsumen yang ingin kemudahan dalam mendapatkannya dan mengkonsumsinya saat itu juga.
Tentunya, bila strategi penetrasi Sosro cukup ampuh, maka Frestea harus hati-hati. Karena, bukan tidak mungkin market share yang telah dikuasai saat ini akan tergerus oleh Joy Tea Green.
Berdasarkan riset yang dilakukan MARS, teramati market share untuk produk-produk yang sangat familiar di benak konsumen. Hasilnya, sebagian besar (51,9%) pasar dikuasai Nu Green Tea dari ABC President. Kemudian posisi berikutnya diraih Frestea Green (Coca-cola) dengan market share sebesar 22,5%, Sosro Green Tea (16,8%), Zestea dari grup 2 Tang sebesar 8,6%, dan Yeo’s sebesar 0,2%.
Menariknya, Sosro mapun Coca-cola yang sejak lama telah dikenal kemampuannya untuk urusan saluran distribusi minuman di Indonesia ternyata masih kalah oleh Nu Green Tea. Padahal, saat ini Nu Green Tea hanya tersedia dalam kemasan botol plastik. Lalu, apakah Sosro dengan Joy Tea Green dalam kemasan botolnya mampu mengambil pangsa pasar dari Frestea Green maupun Nu Green Tea?
Ternyata, penguasaan market share ini berbanding lurus dengan Top of Mind dari iklan masing-masing produk. Sedangkan, dari sisi kualitas, konsumen menjawab hampir sama kualitasnya. Ini menunjukan bahwa faktor iklan sangat berperan dalam menciptakan awareness dan market share yang besar.
Untuk itu, bila Sosro ingin Joy Tea Green mampu meraih awareness yang besar, maka tidak hanya inovasi kemasan botol yang perlu dilakukan, tetapi juga strategi komunikasi melalui iklan harus benar-benar ampuh. Dengan begitu, maka peningkatan awareness konsumen terhadap Joy Tea Green akan berimbas pada penguasaan market share Joy Tea Green yang semakin besar.***
Tulisan ini dibuat untuk MARS Newsletter edisi 2 tahun ke-1 2008
Posting Komentar