Berbukalah dengan yang Manis Halalan Thayiban
Es Pisang Ijo Rosa Pelangi, Es Puding Kacang Ijo, Es Bubur Pelangi, Es Cendol
Bekasi, kelanakuliner.com
Sebelumnya saya sudah pernah mengangkat makanan bakmi sehat, yakni Bakmi Hijau, Bakmi Oranye dan Bakmi Pelangi dari cafe resto yang ada tiga tempat di CTU, Taman Kuliner Kalimalang dan Pondok Kopi. Ternyata resto kafe mini ini juga mempunyai menu makanan andalan untuk berbuka, yakni Es Pisang Ijo Rosa Pelangi.
Untuk makanan buka puasa yang khas Makassar dan kini sudah mulai dikenal secara nasional oleh masyarakat luas ini, hingga kita bisa jumpai di setiap kota besar. Di daerah Jakarta dan Bekasi sendiri, kita bisa dapati Es Pisang Ijo yang dijajakan dalam gerobak dorong di sepanjang jalan raya Kalimalang mulai dari Cawang hingga Cibitung.
Semenjak pamor masakan khas daerah Makassar dipelopori oleh Daeng Tata, maka makanan khas daerah ini mulai dikenal banyak orang. Misalnya Es Pisang Ijo dan Es Pallubutung yang kini mulai akrab di lidah kebanyakan orang di perkotaan. Dan Daeng juga mencoba mencampurkan menu keduanya Es Pallubutung dicampur dengan Pisang Ijo dalam penyajiannya dan kemudian diberi nama Es Daeng. Lalu di Bekasi sendiri ada banyak pengusaha kuliner yang melirik bahwa bisnis Es Pisang Ijo bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.
Saat saya mendapat telepon dari kru Trans7, E (cewek berjilbab yang nggak mau disebut namanya, hihihi?), yang meminta saya untuk mempersiapkan tayangan proses produksi liputan pembuatan Es Pisang Ijo, saya pun jadi kewalahan seperti kebakaran jenggot (padahal sekarang saya udah nggak punya jenggot lagi - halah becanda!) Saya pun coba minta izin pada seorang kolega (yang kebetulan tidak berjenggot) dengan usaha waralaba pisang ijonya saya promosikan di situs ini.
Namun sayang karena dia tak begitu suka menu rahasianya dibuka untuk berbagi resep dalam acara tayangan Trans7, saya jadi TAMBAH kewalahan (bukannya bikin kurang malah sebaliknya). Apalagi mbak E (sekali lagi cewek ini nggak mau namanya disebut - hehehehe), Trans7 minta konfirmasi saya berulang-ulang. Setelah tak ada jawaban positif dari pihak kolega tadi, mau nggak mau ya cari kolega yang memproduksi pisang ijo dan kalau perlu yang orang asli Makassar. Saya coba menghubungi sebuah resto khas Makassar yang lagi-lagi juga saya tulis di situs ini.
Untuk yang terakhir ini pun saya tidak mendapatkan kepastian setelah waktu MENUNGGU yang lumayan lama (bayangin gue harus nunggu kembalinya dia dari Makassar dan konfirmasi serta izinnya dia selama lebih dari 7 hari.... cuwappek dech). Saat-saat genting itulah, saya teringat dengan kolega yang juga kini menjadi sahabat saya, bu Eli, sang pemilik Cafe Resto Pelangi Bakmi dan kebetulan dia nggak keberatan rahasia menunya dibuka serta ditayangkan oleh Trans7 dan bu Eli pun memastikan langsung dengan mbak Elsa (bukan nama sebenarnya... neh hehehe lagi deh!), pihak liputan Trans7. Hmmm lega rasanya, tinggal lihat gimana nanti jalannya.
Tapi sebelumnya perlu saya ceritakan sedikit. Apa seh istimewanya minuman dan makan berbuka puasa dari Cafe Resto Pelangi Bakmi ini? Cafe Resto Pelangi yang punya 3 cabang di CTU Jakarta Selatan, Taman Kuliner Kalimalang, Jakarta Timur dan Pondok Kopi ini untuk ta'jilan berbuka puasa ternyata diberikan gratis selama bulan puasa buat para pelanggan yang datang saat setelah bedug Maghrib. salah satu ta'jilannya adalah bubur sumsum dan hungkwe yang diguyur sirup gula merah dan serpihan es batu.
Sedangkan menu berbuka yang manis-manis dan segar bisa dinikmati bersama keluarga atau teman tentunya Es Pisang Ijo Rosa Pelangi, Es Bubur Pelangi, Es Puding Kacang Ijo dan Es Cendol. Kesemua menu istimewa berbuka ini dipatok Rp. 5.000,- Harga yang sepadan dan pas untuk penganan segar dan manis tersebut.
Kembali ke rencana peliputan Trans7 untuk proses pembuatan Pisang Ijo ala Rosa Pelangi, maka saya mau tak mau harus mengupasnya terlebih dahulu. Ternyata dari bahan bakunya saja saya tahu ini sangat berbeda dengan menu-menu resep yang saya peroleh di internet, termasuk tulisan saya tentang es pisang ijo sebelumnya. Dimana menu resepnya ternyata tidak sesuai dengan yang aslinya.
Dan inilah yang saya suka. Keterbukaan ibu Eli untuk memberitahukan menu rahasia Es Pisang Ijonya membuat saya jadi sadar. Ternyata kesuksesan seorang pengusaha adalah tergantung dari besarnya keinginan sang pengusaha untuk berbagi dan membuka rahasia suksesnya. Dan itulah yang saya dapatkan dari Es Pisang Ijo Rosa Pelangi.
Mau tahu proses pembuatannya? Baiklah, semuanya bermula dari bahan baku. Bu Eli mengungkapkan sedikit caranya. Pertama adalah campuran tepung terigu dan tepung beras, takarannya adalah satu berbanding satu. Untuk yang satu ini adalah 4 sendok makan tepung terigu dan 4 sendok tepung beras merk Rose Brand. Kemudian 1 sendok makanan margarin dan 1 sendok teh gula pasir. Daun pandan 10 lembar diblender kemudian disaring tanpa ampasnya, sehingga menjadi secangkir sari daun pandan hijau (100cc).
Melihat proses pembuatannya yang tanpa bahan kimia ini saya pun setuju dengan konsep makanan sehat yang jadi standard Pelangi Bakmi dalam setiap sajiannya. Biasanya di tempat lain untuk bahan kulitnya, para pembuat pisang ijo menggunakan zat pewarna makanan kimia berupa pasta hijau. Tidak demikian halnya dengan Pisang Ijo Rosa Pelangi yang menggunakan daun pandan asli dan bahkan diambil di halaman rumah Eli sendiri. (Kalau produksinya bertambah banyak nanti mulai agak bermasalah, pastinya dia akan membeli dari pasar tradisional dong? hehehehehe!)
Selanjutnya adalah bagaimana membuat adonan kulit dengan mencampur semua bahan tadi dalam satu loyang. Selanjutnya inilah yang sebenarnya menjadi rahasianya bagaimana membuat kulit pisang yang liat, kalis dan tidak lengket di permukaan nampan dan mudah untuk membungkus pisang kepok yang sudah disiapkan. Ternyata adonan yang memang agak kental itu dituang ke panci yang dipanasi api sedang. Tapi sebelumnya tak lupa Eli menuangkan sesendok gula bubuk ke adonan atau secukupnya agar manis nantinya.
Setelah proses pemanasan yang tak lebih dari 3 menit itu, adonan mengeras dan lengket siap untuk dibagi menjadi empat bagian sama besar, serta siap untuk digiling jadi kulit. jangan lupa menyiapkan pisang kepok yang matang. Ambil segumpal adonan yang sudah mengeras untuk digiling tipis melebar dan letakkan pisang kepok utuh yang telah dikupas kulitnya di atasnya. Kemudian perlahan digulung serta bentuk seperti kulit pisang kepok yang asli. Setelah selesai, baru dikukus tak lebih dari 5 menit dengan air mendidih agar tampilan jadi semakin menarik warna hijaunya. Setelah matang dan dingin, baru tiriskan dan siap disajikan dengan es dan bubur sumsum atau vla. Jangan lupa tuangkan sirup cocopandan merah kemudian taburan parutan keju atau meisis coklat sesuai selera.
Topping bisa bermacam-macam selain meisis coklat ataupun parutan keju. Misalnya kacang merah atau ketan item atau bisa juga buah duren ataupun serpihan kacang tanah. Karena beberapa hal biasanya kacang merah kurang begitu awet untuk disimpan agak lama, jadi lebih cepat basi dibandingkan dengan ketan item. Yang terakhir adalah hiasi dengan tuangan susu kental manis. Sebagai pemanis bisa ditambahkan choco chip ataupun twister hijau atau coklat.
Untuk rasa, Es Pisang Ijo Rosa Pelangi ternyata nggak kalah sama tempat lain, bahkan saya merasa jauh lebih bervariasi dan kaya dengan vitamin, karena vlanya yang dibuat dari bahan alami dan tidak sedikitpun menggunakan bahan kimiawi yang berbahaya. Nggak usah diajak deh, semua orang pasti ngerti kan dimana bisa mencari Es Pisang Ijo Rosa Pelangi untuk berbuka puasa Anda?
Mau pesan kontak saja telepon berikut dengan Eli, (021) 93339898 atau 92229898, atau datangi saja Pelangi Bakmi di Taman Kuliner Kalimalang, Durensawit atau Corner of Tebet UTara (CTU), Jakarta Selatan atau juga cabang Pondok Kopi.
Sebelumnya saya sudah pernah mengangkat makanan bakmi sehat, yakni Bakmi Hijau, Bakmi Oranye dan Bakmi Pelangi dari cafe resto yang ada tiga tempat di CTU, Taman Kuliner Kalimalang dan Pondok Kopi. Ternyata resto kafe mini ini juga mempunyai menu makanan andalan untuk berbuka, yakni Es Pisang Ijo Rosa Pelangi.
Untuk makanan buka puasa yang khas Makassar dan kini sudah mulai dikenal secara nasional oleh masyarakat luas ini, hingga kita bisa jumpai di setiap kota besar. Di daerah Jakarta dan Bekasi sendiri, kita bisa dapati Es Pisang Ijo yang dijajakan dalam gerobak dorong di sepanjang jalan raya Kalimalang mulai dari Cawang hingga Cibitung.
Semenjak pamor masakan khas daerah Makassar dipelopori oleh Daeng Tata, maka makanan khas daerah ini mulai dikenal banyak orang. Misalnya Es Pisang Ijo dan Es Pallubutung yang kini mulai akrab di lidah kebanyakan orang di perkotaan. Dan Daeng juga mencoba mencampurkan menu keduanya Es Pallubutung dicampur dengan Pisang Ijo dalam penyajiannya dan kemudian diberi nama Es Daeng. Lalu di Bekasi sendiri ada banyak pengusaha kuliner yang melirik bahwa bisnis Es Pisang Ijo bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.
Saat saya mendapat telepon dari kru Trans7, E (cewek berjilbab yang nggak mau disebut namanya, hihihi?), yang meminta saya untuk mempersiapkan tayangan proses produksi liputan pembuatan Es Pisang Ijo, saya pun jadi kewalahan seperti kebakaran jenggot (padahal sekarang saya udah nggak punya jenggot lagi - halah becanda!) Saya pun coba minta izin pada seorang kolega (yang kebetulan tidak berjenggot) dengan usaha waralaba pisang ijonya saya promosikan di situs ini.
Namun sayang karena dia tak begitu suka menu rahasianya dibuka untuk berbagi resep dalam acara tayangan Trans7, saya jadi TAMBAH kewalahan (bukannya bikin kurang malah sebaliknya). Apalagi mbak E (sekali lagi cewek ini nggak mau namanya disebut - hehehehe), Trans7 minta konfirmasi saya berulang-ulang. Setelah tak ada jawaban positif dari pihak kolega tadi, mau nggak mau ya cari kolega yang memproduksi pisang ijo dan kalau perlu yang orang asli Makassar. Saya coba menghubungi sebuah resto khas Makassar yang lagi-lagi juga saya tulis di situs ini.
Untuk yang terakhir ini pun saya tidak mendapatkan kepastian setelah waktu MENUNGGU yang lumayan lama (bayangin gue harus nunggu kembalinya dia dari Makassar dan konfirmasi serta izinnya dia selama lebih dari 7 hari.... cuwappek dech). Saat-saat genting itulah, saya teringat dengan kolega yang juga kini menjadi sahabat saya, bu Eli, sang pemilik Cafe Resto Pelangi Bakmi dan kebetulan dia nggak keberatan rahasia menunya dibuka serta ditayangkan oleh Trans7 dan bu Eli pun memastikan langsung dengan mbak Elsa (bukan nama sebenarnya... neh hehehe lagi deh!), pihak liputan Trans7. Hmmm lega rasanya, tinggal lihat gimana nanti jalannya.
Tapi sebelumnya perlu saya ceritakan sedikit. Apa seh istimewanya minuman dan makan berbuka puasa dari Cafe Resto Pelangi Bakmi ini? Cafe Resto Pelangi yang punya 3 cabang di CTU Jakarta Selatan, Taman Kuliner Kalimalang, Jakarta Timur dan Pondok Kopi ini untuk ta'jilan berbuka puasa ternyata diberikan gratis selama bulan puasa buat para pelanggan yang datang saat setelah bedug Maghrib. salah satu ta'jilannya adalah bubur sumsum dan hungkwe yang diguyur sirup gula merah dan serpihan es batu.
Sedangkan menu berbuka yang manis-manis dan segar bisa dinikmati bersama keluarga atau teman tentunya Es Pisang Ijo Rosa Pelangi, Es Bubur Pelangi, Es Puding Kacang Ijo dan Es Cendol. Kesemua menu istimewa berbuka ini dipatok Rp. 5.000,- Harga yang sepadan dan pas untuk penganan segar dan manis tersebut.
Kembali ke rencana peliputan Trans7 untuk proses pembuatan Pisang Ijo ala Rosa Pelangi, maka saya mau tak mau harus mengupasnya terlebih dahulu. Ternyata dari bahan bakunya saja saya tahu ini sangat berbeda dengan menu-menu resep yang saya peroleh di internet, termasuk tulisan saya tentang es pisang ijo sebelumnya. Dimana menu resepnya ternyata tidak sesuai dengan yang aslinya.
Dan inilah yang saya suka. Keterbukaan ibu Eli untuk memberitahukan menu rahasia Es Pisang Ijonya membuat saya jadi sadar. Ternyata kesuksesan seorang pengusaha adalah tergantung dari besarnya keinginan sang pengusaha untuk berbagi dan membuka rahasia suksesnya. Dan itulah yang saya dapatkan dari Es Pisang Ijo Rosa Pelangi.
Mau tahu proses pembuatannya? Baiklah, semuanya bermula dari bahan baku. Bu Eli mengungkapkan sedikit caranya. Pertama adalah campuran tepung terigu dan tepung beras, takarannya adalah satu berbanding satu. Untuk yang satu ini adalah 4 sendok makan tepung terigu dan 4 sendok tepung beras merk Rose Brand. Kemudian 1 sendok makanan margarin dan 1 sendok teh gula pasir. Daun pandan 10 lembar diblender kemudian disaring tanpa ampasnya, sehingga menjadi secangkir sari daun pandan hijau (100cc).
Melihat proses pembuatannya yang tanpa bahan kimia ini saya pun setuju dengan konsep makanan sehat yang jadi standard Pelangi Bakmi dalam setiap sajiannya. Biasanya di tempat lain untuk bahan kulitnya, para pembuat pisang ijo menggunakan zat pewarna makanan kimia berupa pasta hijau. Tidak demikian halnya dengan Pisang Ijo Rosa Pelangi yang menggunakan daun pandan asli dan bahkan diambil di halaman rumah Eli sendiri. (Kalau produksinya bertambah banyak nanti mulai agak bermasalah, pastinya dia akan membeli dari pasar tradisional dong? hehehehehe!)
Selanjutnya adalah bagaimana membuat adonan kulit dengan mencampur semua bahan tadi dalam satu loyang. Selanjutnya inilah yang sebenarnya menjadi rahasianya bagaimana membuat kulit pisang yang liat, kalis dan tidak lengket di permukaan nampan dan mudah untuk membungkus pisang kepok yang sudah disiapkan. Ternyata adonan yang memang agak kental itu dituang ke panci yang dipanasi api sedang. Tapi sebelumnya tak lupa Eli menuangkan sesendok gula bubuk ke adonan atau secukupnya agar manis nantinya.
Setelah proses pemanasan yang tak lebih dari 3 menit itu, adonan mengeras dan lengket siap untuk dibagi menjadi empat bagian sama besar, serta siap untuk digiling jadi kulit. jangan lupa menyiapkan pisang kepok yang matang. Ambil segumpal adonan yang sudah mengeras untuk digiling tipis melebar dan letakkan pisang kepok utuh yang telah dikupas kulitnya di atasnya. Kemudian perlahan digulung serta bentuk seperti kulit pisang kepok yang asli. Setelah selesai, baru dikukus tak lebih dari 5 menit dengan air mendidih agar tampilan jadi semakin menarik warna hijaunya. Setelah matang dan dingin, baru tiriskan dan siap disajikan dengan es dan bubur sumsum atau vla. Jangan lupa tuangkan sirup cocopandan merah kemudian taburan parutan keju atau meisis coklat sesuai selera.
Topping bisa bermacam-macam selain meisis coklat ataupun parutan keju. Misalnya kacang merah atau ketan item atau bisa juga buah duren ataupun serpihan kacang tanah. Karena beberapa hal biasanya kacang merah kurang begitu awet untuk disimpan agak lama, jadi lebih cepat basi dibandingkan dengan ketan item. Yang terakhir adalah hiasi dengan tuangan susu kental manis. Sebagai pemanis bisa ditambahkan choco chip ataupun twister hijau atau coklat.
Untuk rasa, Es Pisang Ijo Rosa Pelangi ternyata nggak kalah sama tempat lain, bahkan saya merasa jauh lebih bervariasi dan kaya dengan vitamin, karena vlanya yang dibuat dari bahan alami dan tidak sedikitpun menggunakan bahan kimiawi yang berbahaya. Nggak usah diajak deh, semua orang pasti ngerti kan dimana bisa mencari Es Pisang Ijo Rosa Pelangi untuk berbuka puasa Anda?
Mau pesan kontak saja telepon berikut dengan Eli, (021) 93339898 atau 92229898, atau datangi saja Pelangi Bakmi di Taman Kuliner Kalimalang, Durensawit atau Corner of Tebet UTara (CTU), Jakarta Selatan atau juga cabang Pondok Kopi.
Sidik Rizal - dobeldobel.com
Wah pas syuting Trans7 di counter Pelangi Bakmie TAMAN KULINER Durensawit, Kalimalang, sayangnya pas bulan puasa jadi pengunjung lagi sepi siang itu. Syuting Pisang Ijo Rosa Pelangi Bakmi memang pada hari ketiga bulan puasa.
BalasHapusKru Trans7 yang terdiri 3 orang itu adalah Mbak Elsya dan Hostnya yang cantik serta mas Toto si kamerawan.
Lucunya, mas Toto bilang mau retake (ambil gambar ulang) pas pengunjung lagi rame tapi pas siang hari (maksudnya pencahayaan saat terang) di samping tayangnya juga untuk pagi hari? Gimana bisa? Ini kan bulan puasa... pastinya ramenya ya pas setelah maghrib. Nggak ada waktu lain..... Wah mas Toto asal bunyi aja neh... hehehehehe Peace Man!!!
Tapi seenggaknya syuting Es Pisang Ijo Rosa Pelangi Bakmi berlangsung sukses! Bravo Trans7 dan terimakasih ya mbak Elsa dan krunya....
Posting Komentar