BAKSONYA TAMPAK BEGITU SEKSI MENGGAIRAHKAN NAFSU makan
Bagaimana rasanya berdagang selama bertahun-tahun mulai dari orangtua hingga anak, tapi para supplier minuman dan produk pendukung lainnya tidak menawarkan promosi pendukung atau dalam bentuk endorser dan branding promo.
Inilah yang dialami oleh pedagang asli legendaris Slawi Ayumeskipun mereka telah puluhan tahun buka usaha tirin temurun (eh salah, turun temurun). Padahal masalah rasa dan ramenya bakso khas Slawi Ayu ini gak usah ditanyakan. Gak mungkin gak enak kalo ramenya nyaris ratusan pelanggan setiap harinya.
Adalah mas Agus, anak dari pendiri Bakso Asli Slawi Ayu yang kini ada banyak cabang di Bekasi dan Jabodetabek. Bayangkan saja sejenak.... Omzet sudah jutaan per hari namun entah mengapa dia tak mau dibarnding oleh produsen minuman ringan, seperti Tehbotol atau Cocacola misalnya, sang pengusaha kuliner yang masih berusia 30-an tahun ini menjawab.
"Kami kuatir nanti nggak bisa menjual minuman yang biasanya kami buat. Karena justru minuman kami jauh lebih laku dibandingkan dengan minuman botol. Taruhlah selain es teh manis, para pelanggan biasanya memesan es jeruk atau air jeruk hangat. Perbandingan bisa jauh banget mas. Paling-paling yang paling laku adalah Teh Botol, ungkapnya tanpa bermaksud berpromosi.
"Kami kuatir nanti nggak bisa menjual minuman yang biasanya kami buat. Karena justru minuman kami jauh lebih laku dibandingkan dengan minuman botol. Taruhlah selain es teh manis, para pelanggan biasanya memesan es jeruk atau air jeruk hangat. Perbandingan bisa jauh banget mas. Paling-paling yang paling laku adalah Teh Botol, ungkapnya tanpa bermaksud berpromosi.
Mengamati letak warung bakso Slawi Ayu yang tepat di depan Sate dan Sop Kambing Tusias, yang sebelumnya pernah saya tulis, maka sebenarnya warung bakso ini sangat strategis dan mempunyai harapan besar untuk jadi tempat makan yang representatif. Seperti yang diceritakan oleh Agus, bahwa Warung Baksonya sering dikunjungi oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti para caleg dan mereka sering sekali datang lebih dari dua atau tiga mobil sekali berkunjung. Sehingga wajar saja bila Anda bertandang ke warung Bakso Mas Agus ini, maka akan banyak Anda dapati tempelan stiker kampanye di tembok belakang ruangan.
Bagaimana dengan baksonya? Menurut hasil pengamatan dan cicipan yang saya lakukan, urat dagingnya yang begitu kuat terasa tidak terlalu keras dan alot. Secara utuh saya menilai bakso bikinan tangan keluarga Agus ini terbilang nikmat dan sesuai dengan keterangannya bahwa kadar dan kandungan lemaknya dia buang terlebih dulu.
Bakso uratnya yang lumayan kenyal dan gurih itu disajikan dengan sambal merah yang tampak bvegitu mengundang selera. Seporsinya saja cukup murah mulai dari Rp. 6.000,- sampai dengan Rp. 9.000,- Agus sendiri sudah mulai berdagang bakso semenjak kecil dimana ia sering melihat ayahnya berdagang bakso dan tak henti-hentinya mengajarkan dirinya untuk mau berwirausaha secara tekun.
Dulu saat dia masih kecil dia masih ingat sekali harga bakso seporsinya cuma Rp 600,- (enam ratus perak) dan kini melonjak sepulu kali lipat. Dan ayahnyapun buka serta mengelola cabang di Perumnas III yang begitu terkenal di sana. Anda tertarik ingin menikmati bakso berpenampilan seksi dan menggairahkan ini? Datang saja ke Pertigaan Pengasinan Rawalumbu Narogong, sekitar 300 meter dari RS Mitra Keluarga menuju Pengasinan.
Sidik Rizal - bukankelanakuliner.com
Posting Komentar